apa kabar saudari ku?


Apa kabar hari – hari da’wahmu saudariku??

Mungkin hari – hari yang kau lalui penuh dengan ujiandan rintangan. Mungkin kau terpaksa mengorbankan waktuistirahatmu untuk merencanakan manuver – manuverda’wah.
Atau kau terpaksa mengorbankan waktu kuliahmukarena tidak ada yang bersedia mengalah untukmengorbankan waktu kuliahnya ketika koordinasi dakwahharus di lakukan segera.
Dengan penuh keikhlasan,kaupun bersedia mengikuti jadwal rekan – rekanmu yanglain meski harus mengorbankan kepentingan dirimu.
Betapa kau percaya bahwa Allah akan senantiasmemberikan pertolongan kepada mereka yang menolongdiin-Nya.

Apa kabar hari – hari da’wahmu saudariku??

Apakah pertanyaan – pertanyaan penuh nada curiga darikeluargamu masih kerap menemani setiap langkahmu?Betapapun dalam setiap sujud panjangmu kau tak pernahlalai
memohonkan hidayah untuk keluargamu terkadangdengan deraian air m! ata. Tapi kau selalu tersenyum,ceria dan penuh semangat di tengah saudarimu yanglain. Seolah tak
pernah ada duka menghampirikehidupanmu. Kau terlihat begitu tegar bahkan kaukerap menghadiahkan taushiyah yang mampu menguatkansaudarimu yang lain. Bersama kesulitan
selalu adakemudahan, janji Allah itu membuat engkau begitu kuatdan tegar.

Apa kabar hari – hari da’wahmu saudariku.??

Ku lihat kau begitu bersahaja, sederhana dan anggundengan jilbab panjang tanpa motif dan gamis sederhanayang tak banyak kau miliki. Kau tak pernah iri
melihatsaudarimu mengenakan jilbab dan gamis beraneka modeldan motif. Bahkan selalu berganti setiap hari. Selalurasa syukur yang tergambar dari teduh wajahmu,
kautidak ingin menggunakan pakaian hanya untuk terlihatmodis. Sutera hijau nan indah menjadi impian mu kelakdi surga-Nya.

Apa kabar hari – hari da’wahmu saudariku?

Hari – harimu terlewati penuh dengan kesahajaan.Tilawah Al Qur an nansyahdu selalu kau sempatkansekalipun di kampus. Dzikir Al Matsurat tak pernahterlepas dalam
setiap harimu. Sering terdengar alunanayat – ayat Al Qur an dari bibirmu ketika kaumenghapalkan surat cinta dari Illahi. Ketika banyaksaudarimu lebih semangat
menyenandungkan bait – baitnasyid yang begitu banyak mereka hapal, kau tak pernahtergoda. Subhanallah ku dengar sudah lebih lima juz AlQur an tersimpan di memorimu.

Apa kabar hari – hari da’wahmu saudariku?

Sudahkah engkau menyempatkan diri membaca lara yangmenimpa saudaramu di belahan bumi lain? DiAfghanistan, Palestina, Kashmir, Moro, Maluku, Posodan belahan bumi
lainnya. Sudahkah kau membaca Korandan majalah hari ini? Ataukah kau masih suka membacabuku cerita, novel dan serial cantik yang menjadisantapanmu ketika jahiliyah
dulu? Pernahkah kau bacaTafsir al Qur an di rumah ketika tilawah, menekunibuku Fiqh Da’wah, Petunjuk Jala! n, dan buku – bukuislam lainnya. Ataukah kau masih menunggu
ta’limatmurobbiyah untuk sekedar membukanya??

Apa kabar hari – hari da’wahmu saudariku??

Begitu banyak kewajiban da’wah yang belum tersentuhtanganmu saudariku. Bagaimana kabar da’wah dikampusmu, di keluargamu, di lingkungan rumahmu, ditempat kerjamu??
Sudahkah kau memberikan kontribusiberarti untuk membangun peradabab madani ataukah kaulebih suka menjadi penonton ?. Pasif, diam, tidakpercaya diri, takut menghadapi
dunia luar dan sibukdengan diri sendiri?? Saatnya bangkit dan berjuangsaudariku. Mari bersama berjuang membangun peradabanmadaniJangan tunggu lagiBagaimana saudariku

  1. Tinggalkan komentar

Tinggalkan komentar