cobaan- cobaan- cobaan- cobaan

Ba’da tahmid dan sholawat. Amma ba’du.
Ikhwah fillah, Allah SWT telah berfirman didalam Al-Qur’an bahwa apakah Allah akan membiarkan kita begitu saja
mengatakan saya beriman, tanpa diberikan ujian terlebih dahulu. Sesungguhnya ujian yang kita hadapi merupakan
pembuktian seberapa besar cinta kita kepada Allah. Semakin besar cinta kita pada Nya, semakin besar ujian yang
akan kita hadapi. Ibarat sebuah pohon jati yang besar, semakin tinggi pohon tersebut terpaan angin yang menimpanya
juga semakin kencang. Seperti kata ust. Anis Matta, “ bila kita menghadapi ujian yang terasa memberatkan bagi kita,
sesungguhnya kita sudah berada jalan yang benar. Karena jalannya orang-orang yang besar itu bukan jalan yang lurus
dan bebas hambatan, tapi jalan yang berliku dan banyak rintangan yang menghadangnya “.
Kalaulah kawan-kawan kita dari golongan kiri rela meninggalkan kemewahan hidupnya untuk sekedar ikut merasakan
penderitaan kaum buruh dengan ikut menjadi buruh, apakah kita yang sebagai generasi yang mengaku membawa perubahan
kejalan yang lebih baik, jalan ilahi, akan jatuh begitu saja diterpa sedikit angin kecil.
Mari kita gunakan seluruh potensi yang kita miliki; akal, ide, pikiran, insting, kepekaan, empati, daya nalar,
kreatifitas, dan inovasi; dalam bergerak melangkah dimedan da’wah ini. Ingat jadilah kader-kader muslim yang
mempunyai militansi tinggi terhadap jalan da’wah ini. Mari kita ikuti semangat Umar r.a : bila ada seribu mujahid,
akulah slah satunya; bila ada seratus mujahid, akulah salah satunya; bila ada sepuluh mujahid, kaulah salah satunya;
dan bila hanya ada satu mujahid, maka itulah aku”.
Berhentila wahai jiwa yang panjang angan-angan; wahai jiwa yang hanya mampu bernostalgia dengan sejarah kemenangan;
wahai jiwa yang hanya mampu merutuki kesalahan dan usaha orang lain, kini saat nya memberi makna bagi diri sendiri,
menoreh prestasi, mencatat kemuliaan diri.. Allahu Akbar !!!.
Ana uhibbukum fillah; aku mencintaimu, saudaraku, karena Allah.