Kenapa Telat Nikah


Ada beberapa sebab seseorang telat nikah, dan Akh Indra Hermawan mengirimkan tulisan ini untuk anda, Buat merenungi, kenapa telat nikah.

SELERA TINGGI
Selera tinggi yang dimaksud bukan dalam makanan, tapidalam memilih jodoh. Pinginya yang sempurna segalanya.Tak ada kekurangan sedikitpun.
Agamanya bagus[tentu..!!], cakep, kaya raya, keturunan baik-baik,tinggi badan 170 cm, rambut berombak, cerdas, pintermasak dan jahit, sabar penyayang,
keibuan, hafalAl-Qur’an, pinter ceramah..[aduh..banyak sekali !!].Yang demikian tentu susah dapetnya. Nggak tahu harusnyari dimana, di super market jelas ndak ada.
Akibatnya, setiap kaliada muslimah yang ditawarkan,selalu saja kandas. Belum kelasnya, katanya!Sebaliknya, yang wanita juga punya kriteria khusus,
Saya pingin nikah dengan yang sudah profesor dan cakepbanget. Atau Paling tidak pegawai negeri atau yangsudah punya mobil lah…
Karena kriteria yang cukupsulitini, maka banyak para pemuda dan pemudi yangharus telat nikah.

STUDY ORIENTED
Banyak juga yang telat nikah karena study oriented.Belajar dan belajar adalah prioritas utama. Siang,malam, pagi, petang terus belajar.
Iapun selalu pinginpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain,dari satu daerah kedaerah yang lain. SD di Jogja, SMPdi Medan, SMU di Jakarta,
S1 di Surabaya, S2 diJepang, S3 di Amerika, terus pulang ke Indonesiatinggal di Paris van Java. Sampai-sampai lupa kalo’butuh pendamping hidup.
Tahu-tahu usia udah kepalalima. Kasus telat nikah krn alasan studi ini jugasering terjadi.

PUNYA APA-APA DULU
Saya belum punya apa-apa untuk berrumah tangga,begitu alasan yang diutarakan sebagaiin oranmg untukmelegitimasi pengunduran pernikahan.
Punya apa-apa,yang dimaksud sering bermakna belum punya rumahsendiri, mobil sendiri, HP, kulkas, komputer, mesincuci atau bus…[untuk apa yaa?].
Prinsip belum punyaapa-apa ini sering dilontarkan. Padahal orang yangnikah ndak mesti harus punya hal-hal diatas terlebihdahulu. Rumah,
ngontrak dulu juga ndak apa-apa. Nggakada mobil juga ndak masalah, bisa naik angkutan, motoratau sepeda [romantis khan ??]. HP,kulkas dan
komputernggak jadi syarat dalam pernikahan. Apalagi bus….

ORANG TUA PINGIN…..
Pesan khusus dari orang tua kadang jadi penghalangunutk melangsungkan pernikahan. Sebenarnya sich udahpingin juga, tapi orang tua saya…,
demikian keluhanmereka. Orang tua terkadang ngelarang si anak yangudah ngebet nikah. Alasannya macam-macam, sepertibantu prang tua dulu lah,
jangan terlalu muda,rampungkan studimu, lanjutkan dulu karirmu…..Permintaan orang tua yang seperti ini sering membuatpara pemuda dan pemudi
mikir-mikir lebih panjangtentang pernikahannya. Sebenarnya nggak adapertentangan antara nikah dengan berbakti sama ortu.Secara umum,
orang tua berkeinginan anaknya hidupbahagia. Oleh karena itu, kalo’ si anak mampumenyakinkan ortu ttg kehidupan rumah tangganya,
insyaAllah oke-oke saja kok kalo’ mau nikah cepat.

NIKAH ITU SUSAH
Ini alasan klasik yang diungkapkan orang. Nikah itususah, nggak usah terburu-buru. Belum lagi kalo’ udahpunya anak, tambah susah lagi dong…
Akhirnyapengunduran jadwal nikahpun jadi pilihan. Ada jugayang nggak pingin susah [karena nikah] kemudian carijalan pintas. Maunya enak melulu,
tanpa mau tanggungjawab. Macem-macem solusinya, bisa pacaran atau dolankesini, dolan kesatu, keluar kesana, keluarkesini…..

PERNAH GAGAL
Sebagian ikhwan maupun akhwat merasa trauma denganperistiwa kegagalan yang menimpa. Pernah dilamarataupun melamar tapi batal ataupun ditolak.
Kadang takcuma sekali tapi berkali-kali. Akibatnya ia jadi putusasa dan takut mengalami hal yang serupa. Malubanget, demikiankatanya.
Apalagi bila kegagalannyasempat terdengar oleh teman-teman yang lain.

PERSAINGAN KETAT
Bukan berita baru bila jumlah muslimah hari inimembludak. bahkan perbandingan antara laki-laki danperempuan bisa lebih dari satu banding dua.
Akibatnyabanyak muslimah yang tersingkir dan tak dapat jatahpilih kaum pria. Ini bukan menakut-nakuti, tapisungguhan. Namun percaya dech,
Allah itu Maha Adilterhadap hamba-NYA.

Itulah tadi beberapa penghalang seseorang untukmelangsungkan pernikahan. Setahun, dua tahun, tigatahun, empat, lima….. akhirnya usiapun beranjak tua.

  1. Tinggalkan komentar

Tinggalkan komentar