Archive for category SMAN 83 JAKARTA

Mengulas Kembali Pemanasan Global


Meningkatnya suhu bumi disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah produksi gas metan yang berlebihan yang menyebabkan jebolnya lapisan ozon di atmosfir yang berfungsi  sebagai penyaring / filter radiasi sinar Ultraviolet (matahari) yang sampai ke bumi. Gas metan tersebut dihasilkan dari gas buang kendaraan bermotor, sampah-sampah yang menumpuk, kotoran dari hewan ternak yang tidak segera dimanfaatkan, asap yang dihasilkan dari limbah pabrik, penggunaan alat-alat rumah tangga yang mengandung CFC, contohnya kulkas, AC, komputer yang masih menggunakan monitor CRT atau monitor tabung, sprayer, dan masih banyak lagi. Baca entri selengkapnya »

Tinggalkan komentar

Wayang Gagrak Yogyakarta


Wayang Tejokusuman dibuat pada tahun 1946 di wilayah Tejokusuman, Yogyakarta. Seperti wayang kulit umumnya, Wayang Tejokusuman memiliki tatahan dan sunggingan yang halus. Perbedaan mendasar yang dapat dilihat dari wayang Tejokusuman ini adalah warna tubuh yang diwarnai krem atau kuning muda. (umumnya wayang diberi warna prada atau warna emas untuk bagian tubuhnya)

Wayang Pakualam merupakan wayang gaya Yogyakarta yang mengenakan keris. Wayang ini menjadi ciri khas wayang wilayah Kraton Pakualam. Seperti wayang pada umumnya, Wayang Pakualam juga memiliki kualitas kulit, tatahan, dan sunggingan yang baik. Karena sebelumnya wayang ini kurang disosialisasikan kepada masyarakat maka perkembangan wayang Pakualam pun terhambat, dan saat ini sangat sullit ditemukan wayang kulit khas Pakualam. Baca entri selengkapnya »

Tinggalkan komentar

Gandrung Banyuwangi (budaya yang hampir punah)


Apa sih Gandrung Banyuwangi itu ???

Mengapa bisa terancam punah ???

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu terlebih dahulu kita harus tahu apa yang dimaksud gandrung banyuwangi itu, dalam bahasa Jawa Gandrung berarti tergila-gila atau cinta habis-habisan. Kesenian ini masih satu tipe dengan ketuk tilu di Jawa Barat, tayub di Jawa Tengah dan Jawa Timur bagian Barat. Lengger di wilayah Banyumas dan joged bumbung di Bali, dengan melibatkan seorang wanita penari yang tentunya profesional yang menari bersama-sama tamu (terutama pria) dengan iringan musik (gamelan). Bentuk kesenian yang didominasi tarian dengan orkestrasi khas ini populer di wilayah Banyuwangi yang terletak di ujung timur Pulau Jawa  dan telah menjadi ciri khas dari wilayah tersebut, hingga tak salah jika Banyuwangi selalu diidentikkan dengan gandrung. Kenyataannya, Banyuwangi sering dijuluki Kota Gandrung dan patung penari gandrung dapat dijumpai di berbagai sudut wilayah Banyuwangi. Baca entri selengkapnya »

1 Komentar

Profil dan Sejarah SMA Negeri 83 Jakarta


kali ini saya akan mengepost tentang profil dan sejarah sekolahan yang telah menjadi tempat belajarku selama 3 tahun.

dan saya hanya baru bisa untuk mempromosikan sekolahan saya, karena saya belum bisa memberikan yang terbaik untuk sekolahan saya.

langsung saja saya bahas tentang sejarah SMAN 83 JAKARTA.

•. sekolahan ini Berdiri Tahun 1982 sebagi Filial SMA Negeri 40 dengan nama SMA 40 KJ ( Kelas Jauh ).

•. nama sebelum menjadi SMAN 83 adalah SMA 40 KJ menempati Sekolah Dasar 04 dan 05 bertempat di Kandang Sapi Rorotan Cilincing Jakarta Utara.

•. di Tahun 1986 Pindah Menempati Gedung Madrasah Ibtidaiyah Sukapura dan pada tanggal 22 Desember 1986 keluarlah NSS untuk SMA Negeri 83 Jakarta.

•. di Tahun 2003 SMA Negeri 83 Jakarta oleh Pemerintah DKI Jakarta direhabilitasi total dan menjadi gedung seperti  sekarang ini.

Kepala Sekolah yang pernah memimpin di SMA Negeri 83 Jakarta

  • Tahun  1982-1986    Drs. Samidjo Hadi P.A
  • Tahun  1986-1989    A. Loewiyono
  • Tahun  1989-1992    Drs. A. Napitupulu
  • Tahun  1992-1996    Drs. Sirun Pujiwinoto
  • Tahun  1996-1999    Drs. Shochidi
  • Tahun  1999-2003    Dra. Hj. Zurnaeni M.
  • Tahun  2003-2007    Drs. M. Siagian
  • Tahun  2007-2008    Dra. Een Heraena S. MM

•. Tahun  2008 –              Drs. Budi Susilo,MM

 

 

4 Komentar

guruku yang tersayang telah tiada


saya pada tahun lalu bersekolah di salah satu SMA di Jakarta.

di situlah saya mendapatkan banyak teman, dan guru-gur yang menyayangi serta perhatian terhadap saya.

di salah satu guru itu ada guru yang sangat family terhadap setiap anak-anak, guru itu mengajar pelajaran bahas jerman.

guru itu juga yang menjadi inspirasi saya untuk belajar lebih baik lagi.

tapi sayangnya guru itu dipanggil oleh penciptanya di umur kisaran 50 tahun, lebih sedih lagi saya tidak bisa ngelayat dan melihat mukanya untu terakhir kali.

saya merasa bersalah dan bersedi sekali dengan tidak melihat wajahnya untuk yang terakhir kalinya.

SELAMAT JALAN GURUKU TERSAYANG, SEMOGA AMAL PERBUATANMU DITERIMA DI SISINYA.

 

1 Komentar