“Cinta uang adalah akar dari segala kejahatan,” demikian pesan seorang guru yang bijak kepada anak didiknya. Lusinan hasil studi psikologis juga menunjukkan bahwa orang yang selalu berpikir tentang uang lebih cenderung untuk berbohong, menipu dan mencuri.
Bagaimana dengan pepatah terkenal yang dianggap berasal dari Benjamin Franklin, yang berbunyi “waktu adalah uang”? Jika benar waktu adalah uang berarti hal tersebut menunjukkan silogisme bahwa cinta waktu (juga) adalah akar kejahatan.
Namun laporan yang baru saja diterbitkan dalam Psychological Science oleh Francesca Gino dari Harvard dan Cassie Mogilner dari University of Pennsylvania menunjukkan sebaliknya.
Serangkaian tes yang dilakukan oleh Dr Gino dan Dr Mogilner untuk mengetahui pengaruh berpikir tentang uang dan berpikir tentang waktu terhadap sikap dan tindakan seseorang, menunjukkan bahwa peserta yang dikondisikan untuk memikirkan hal-hal tentang uang (kata-kata yang berhubungan dengan uang, pekerjaan yang mendapat imbalan uang) lebih mudah ditipu dan menipu dibandingkan peserta yang dikondisikan untuk memikirkan hal-hal tentang waktu (jam, menit, kesempatan).
Hasil penelitian itu juga melaporkan bahwa sebuah pekerjaan yang dilakukan karena berdasarkan iming-iming uang dapat memberikan pengaruh yang merusak secara psikologis.
Mereka yang berpikir tentang waktu memiliki efek berlawanan dengan mereka yang berpikir tentang uang. Berpikir tentang waktu menjadikan mereka lebih jujur, tidak gampang menipu dan ditipu. Selain itu, mereka juga lebih reflektif sehingga membuat mereka semakin jujur.
Sumber : http://www.kilasinfo.com/2013/10/benarkah-waktu-adalah-uang.html
Waktuyangtertinggal's 