Mengulas Kembali Pemanasan Global


Meningkatnya suhu bumi disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah produksi gas metan yang berlebihan yang menyebabkan jebolnya lapisan ozon di atmosfir yang berfungsi  sebagai penyaring / filter radiasi sinar Ultraviolet (matahari) yang sampai ke bumi. Gas metan tersebut dihasilkan dari gas buang kendaraan bermotor, sampah-sampah yang menumpuk, kotoran dari hewan ternak yang tidak segera dimanfaatkan, asap yang dihasilkan dari limbah pabrik, penggunaan alat-alat rumah tangga yang mengandung CFC, contohnya kulkas, AC, komputer yang masih menggunakan monitor CRT atau monitor tabung, sprayer, dan masih banyak lagi.

Kita bisa merasakan keadaan panas yang semakin meningkat terus tiap tahun baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Seperti contohnya banyak orang yang menderita Kanker Kulit karena terkena sinar matahari langsung. Kita juga pernah mendengar berita tentang mencairnya Lapisan Es dan juga mencairnya Gunung Es baik di Kutub Utara maupun Kutub Selatan. Sehingga lelehan es tadi memenuhi lautan yang kemudian membuat perairan di bumi naik sedangkan daratan menjadi terlihat turun.

Mengapa hal ini bisa terjadi? jawabannya ada pada diri kita sendiri. Sebenarnya yang melakukan kerusakan di bumi adalah manusia, seperti menebang pohon di hutan secara liar, mengeksploitasi Sumber Daya Alam secara tidak bijak dan tanpa memperhatikan masa depan Anak Cucu kita.

Untuk mencegahnya, kita hanya perlu sebuah kesadaran untuk memperbaiki kerusakan yang telah kita perbuat selama ini, yaitu dengan cara dimulai dari diri sendiri dan mulai saat ini juga. Seperti menanam pohon, menggali kekayaan Sumber Daya Alam dengan bijak dengan terus memperhatikan masa depan Anak Cucu kita nanti.

Jika dilihat dari segi ekonomis, sampah yang kita hasilkan selama ini yang dapat menyebabkan pencemaran sangat berpotensi untuk mengurangi pengangguran dan mengurangi produksi limbah. Seperti Stereofoam yang biasanya untuk tempat makan dapat kita sulap menjadi pot tanaman yang bernilai estetika.

Begitu pun sampah plastik lainnya seperti gelas atau botol air minum yang biasa kita beli, bahkan bungkus detergen, bungkus Indomie, dan bungkus makanan lainnya bisa kita sulap menjadi barang yang bernilai ekonomis tinggi.

  1. Tinggalkan komentar

Tinggalkan komentar